Foto [Mufti Suriah] Tips Agar Indonesia Tidak Seperti Negaranya Terkeren Terbaru

[Mufti Suriah] Tips Agar Indonesia Tidak Seperti Negaranya adalah sajian terbaru jaman sekarang yang bisa menjadi daftar referensi kalian. Mudah mudahan tulisan yang disajikan berikut menjadi informasi yang banyak diminati bagi pembaca terus kunjungi blog ini untuk update terbaik lainnya. [Mufti Suriah] Tips Agar Indonesia Tidak Seperti Negaranya. Kamu perlu sering belajar distribusi mendapatkan banyak pengetahuan. Disini mau berbagi kepada kalian yang suka demi kabar terkini, semoga bisa menjadikan kamu mendapatkan pilihan utama intern membaca share terbaru.
Wartaislami.Com ~ Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an- Nahdliyyah (Jatman) atau Kanzus Shalawat pimpinan Habib Luthfi bin Yahya melaksanakan Konferensi Ulama Thariqah. Acara bertajuk "Bela Negara: Konsep atau Urgensinya intern Islam" itu digelar di Hotel Santika Pekalongan, Jum'at, 15 Januari 2016.
Sejumlah ulama internasional hadir pada acara itu, sejak dari Maroko, Turki, Yordan, Yaman, Suriah, atau Sudan. Para ulama thariqah atau kiai dari Indonesia juga jelas hadir intern rangkaian seminar paralel sejak pagi sampai malam itu.
Pada sesi pertama, Mufti Syafi'iyyah Negara Suriah Syaikh Adnan al Afyuni menyampaikan materinya.
"Bagaimana bangsa Indonesia bisa belajar dari kejadian yang menimpa negeri engkau saat ini?", tanya kami pada Syaikh Adnan al Afyuni pada sesi tanya jawab.
Sang mufti memberi penjelasan, umat Islam Indonesia perlu menjaga eksistensi ulama selaku rujukan. Fenomena yang terjadi di Suriah saat ini, sebelumnya diawali demi penghancuran kepercayaan umat terhadap ulama (hadm al marja'iyyat).
Pada tahap berikutnya, terjadi dua dikotomi besar di Suriah. Satu pihak ulama dinilai pro pemerintah atau ia bermasalah, atau ulama lain dinilai pro pemberontak.
Dalam kondisi seperti ini, masyarakat bahkan bangsa tiada dapat lagi mendapatkan siapa pihak yang dapat menentukan mana yang benar (man sayuqarrir ash shawab) atau siapa yang dapat menentukan hukum (man yahtakim).
"Oleh karena itu, kalian perlu menjaga para ulama selaku marja'iyyat ini. Mereka tempat bertanya, tempat kalian mendapatkan penjelasan hukum," pesan al Afyuni pada umat Islam Indonesia.
Selanjutnya ia mengajak pemecahan konflik atau polemik itu demi jalur diskusi. Ia menasihatkan umat distribusi merujuk pada akhlak Rasulullah. "Apakah Nabi selalu menghukumi sesuatu demi pedang?" tegas ia.
Al Afyuni yakin, umat Islam Indonesia merupakan bangsa besar yang berpegang teguh pada prinsip atau berkomitmen pada pembelaan terhadap negara.
Misi bela negara ini diisyaratkan intern sebagian riwayat hadits. Nabi Muhammad SAW, sebut al Afyuni, pernah membahasakan bahwa beliau mencintai Uhud atau Uhud mencintai kami. Nabi juga pernah menyatakan perihal kesucian kota Madinah, atau seterusnya.
Hal semacam ini perlu dinalar secara serius oleh umat Islam. Namun masalahnya saat ini, orang tiada tahu bagaimana cara mencintai tempat. "Mencintai tempat ia tiada tahu, apalagi memahami bagaimana tempat itu mencintai manusia," kritik ulama sepuh Suriah ini.
Pentingnya membela negara ditegaskan al Afyuni demi suatu rumus bahwa bila negara tegak maka kita semua hendak tegak, namun bila negara runtuh maka kita semua hendak runtuh.
Oleh: Ustadz Faris Khoirul Anam, Lc., M.H.I., Tim Tutor Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur/ Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya. via Muslimedianews.com


Source Article and Picture : www.wartaislami.com





Related Post: